Senin, 09 September 2013

KETERKAITAN ANTARA BASIS DATA, DATA RASTER, DATA VECTOR DAN OVERLAY DALAM SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (SIG)



MAKALAH INDIVIDU
SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (SIG)
KETERKAITAN ANTARA BASIS DATA, DATA RASTER, DATA VECTOR DAN OVERLAY DALAM SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (SIG)
Dosen pengampu:
Drs. Heri Tjahyono, M. Si.

Disusun oleh 
Nur Faizah                     (3201409061)

JURUSAN GEOGRAFI
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2011
KATA PENGANTAR


Puji syukur kepada ALLAH swt. Atas limpahan rahmat dan berkah-Nya sehingga makalah dengan judul KETERKAITAN ANTARA BASIS DATA. DATA RASTER, DATA VEKTOR DAN OVERLAY DALAM SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (SIG) dapat terselesaikan.
Penulisan karya tulis ini dapat terlaksana dengan baik atas bantuan dan dukungan banyak pihak sehingga dengan segala kerendahan hati diucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian karya tulis ini, terutama kepada :
1.      Drs. Heri Tjahyono, M. Si. selaku dosen pengajar yang telah membimbing, mengarahkan, serta memotivasi dalam pembuatan makalah ini.
2.      Ayah dan Bunda yang senantiasa memberikan semangat serta motivasi yang luar biasa baik suka maupun duka.
3.      Serta semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian makalah ini yang tidak disebutkan satu per satu.

Kritik dan saran yang membangun selalu diharapkan untuk perbaikan makalah ini.

                                                                      Semarang, 14 Januari 2011


                                                                                  Penulis


BAB I
PENDAHULUAN

1.      LATAR BELAKANG MASALAH
Sistem informasi geografis (SIG) adalah suatu kumpulan yang terorganisir dari perangkat keras computer, perangkat lunak, data geografis, dan personil yang didesain untuk memperoleh, menyimpan, meng-update atau memperbaiki, memanipulasi, menganalisis dan menampilkan semua bentuk informasi yang bereferensi geografis (ESRI,1990). Dalam sistem informasi geografi lokasi dan gambaran permukaan bumi dilukiskan dengan titik, garis dan poligon. Gambaran peta ini didefinisikan oleh serangkaian koordinate-koordinate X (bujur) dan Y (lintang).
Basis data atau database merupakan satu sumber informasi dalam SIG. Basis data ini sangat dibutuhkan dalam SIG sebagai sebuah unsur sistem informasi. Dalam SIG ini, basis data memiliki persyaratan dalam hal kemudahan pencarian, perubahan, penambahan, ataupun penambahan data. Database sistem informasi geografi terdiri dari dua jenis data: data spasial (menggambarkan lokasi dan bentuk objek geografik dan hubungan antara satu objek dengan yang lain dalam bentuk koordinat digital), dan data atribut (mencerminkan karakteristik-karakteristik objek-objek spasial).
Kelebihan sistem informasi geografi adalah kemampuannya menggabungkan database relasional dan elemen-elemen grafik yang dapat digunakan untuk menggambarkan dan menguji variasi dalam waktu dan tempat. Data spasial dapat berasal dari pelbagai sumber. Ada dua format data spasial, yakni data raster dan data vektor.
Dalam data format data vektor, bumi kita direpresentasikan sebagai suatu mosaik dari garis (arc/line), polygon (daerah yang dibatasi oleh garis yang berawal dan berakhir pada titik yang sama), titik/point (node yang mempunyai label), dan nodes (merupakan titik perpotongan antara dua buah garis). Sedangkan data raster (atau disebut juga dengan sel grid) adalah data yang dihasilkan dari sistem Penginderaan Jauh. Pada data raster, obyek geografis direpresentasikan sebagai struktur sel grid yang disebut dengan pixel (picture element). Pada data raster, resolusi (definisi visual) tergantung pada ukuran pixel-nya.

2.      RUMUSAN MASALAH
1.   Bagaimana pengertian dari data base, data raster, serta data vector?
2.   Bagaimana karakteristik dari data raster serta data vektor di dalam SIG?
3.   Apa yang dimaksud dengan overlay dalam sistem informasi geografis, dan semua yang ada di dalamnya?

3.      TUJUAN
  1. Dapat mengetahui pengertian dari data base, data raster, serta data vector dalam SIG.
  2. Dapat mengetahui karakteristik-karakteristik dari data raster serta sata vector dalam SIG.
  3. Dapat mengetahui pengertian dari overlay itu sendiri, dan semua yang ada di dalamnya.


BAB II
PEMBAHASAN

  1. PENGERTIAN DARI DATA BASE, DATA RASTER, DAN DATA VEKTOR
Sebelum membahas lebih jauh tentang data base SIG, perlu diketahui mengenai data base atau basis data yaitu merupakan kumpulan data yang dapat digunakan bersama oleh sistem-sistem aplikasi yang berbeda. Sedangkan menurut Fathan (Eddy Prahasta, 2001) data base dapat didefinisikan dari beberapa sudut pandang :
a. Himpunan kelompok data (file/arsip) yang saling berhubungan dan diorganisasikan sedemikian rupa agar kelak dapat dimanfaatkan kembali dengan cepat dan mudah.
b. Kumpulan data yang saling berhubungan dan disimpan bersama sedemikian rupa tanpa pengulangan yang tidak perlu (reductancy) untuk memenuhi berbagai kebutuhan.
c. Kumpulan file/table/arsip yang saling berhubungan dan disimpan di dalam media penyimpanan elektronik.
            Pada prinsipnya data base SIG tidak jauh berbeda dengan data base pada umumnya, hanya saja karena SIG bertumpu pada penyajian data yang berkorelasi dengan spasial/lokasi. Jadi apa bila sistem data base lainnya umumnya berupa teks, table dan grafis, maka pada data base SIG selain data atribut tersebut juga dilengkapi dengan data base peta dasar yang justru menjadi unsur utama, sebab semua tampilan data lain bersifat atribut yang diletakkan pada lokasi di atas peta/citra satelit.
Database sistem informasi geografi terdiri dari dua jenis data: data spasial (menggambarkan lokasi dan bentuk objek geografik dan hubungan antara satu objek dengan yang lain dalam bentuk koordinat digital), dan data atribut (mencerminkan karakteristik-karakteristik objek-objek spasial). Rumah sakit dapat digambarkan sebagai suatu titik. Jalan atau rel kereta api dapat dilukiskan sebagai garis, dan distrik atau tempat tinggal dapat disajikan dalam bentuk poligon, semua dengan data spasial yang terkait. Kumpulan data mengenai objek-objek yang berbeda umumnya disajikan dalam lapisan-lapisan gambar terpisah yang dapat digabungkan dengan pelbagai cara berbeda untuk analisis. Data atribut memberikan informasi tentang titik-titik tertentu (misalnya rumah sakit dan pusat kesehatan), atau statistik menyangkut suatu wilayah tertentu (poligon), misalnya jumlah dokter dan perawat, proporsi orang miskin, atau prevalensi penyakit kronik.
-Keuntungan Database antara lain:
a.       Mengurangi duplikasi data (data redundancy), inkonsistensi dan isolasi data
b.      Kemudahan, kecepatan dan efisiensi akses atau pemanggilan data - mengurangi
pemborosan tempat simpanan luar- (data sharing & availability)
c.       Penjagaan integritas data: akurat, tepat pada waktunya dan relevan. Informasi lebih
bernilai apabila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya
d.      Menyebabkan data menjadi self-dokumented dan self-descriptive
e.       Mereduksi biaya pengembangan perangkat lunak
f.       Meningkatkan faktor keamanan data
Dalam SIG, data spasial dapat direpresentasikan dalam dua format, yaitu data raster dan data vector. Data raster (atau disebut juga dengan sel grid) adalah data yang dihasilkan dari sistem Penginderaan Jauh. Pada data raster, obyek geografis direpresentasikan sebagai struktur sel grid yang disebut dengan pixel (picture element). Pada data raster, resolusi (definisi visual) tergantung pada ukuran pixel-nya. Dengan kata lain, resolusi pixel menggambarkan ukuran sebenarnya di permukaan bumi yang diwakili oleh setiap pixel pada citra. Semakin kecil ukuran permukaan bumi yang direpresentasikan oleh satu sel, semakin tinggi resolusinya. Data raster sangat baik untuk merepresentasikan batas-batas yang berubah secara gradual, seperti jenis tanah, kelembaban tanah, vegetasi, suhu tanah, dsb. Keterbatasan utama dari data raster adalah besarnya ukuran file; semakin tinggi resolusi grid-nya semakin besar pula ukuran filenya. Keuntungan utama dari format data vektor adalah ketepatan dalam merepresentasikan fitur titik, batasan dan garis lurus. Hal ini sangat berguna untuk analisa yang membutuhkan ketepatan posisi, misalnya pada basisdata batas-batas kadaster. Contoh penggunaan lainnya adalah untuk mendefinisikan hubungan spasial dari beberapa fitur. Kelemahan data vektor yang utama adalah ketidakmampuannya dalam mengakomodasi perubahan gradual.
Sedangkan dalam data format vektor, bumi kita direpresentasikan sebagai suatu mosaik dari garis (arc/line), polygon (daerah yang dibatasi oleh garis yang berawal dan berakhir pada titik yang sama), titik/point (node yang mempunyai label), dan nodes (merupakan titik perpotongan antara dua buah garis).
Masing-masing format data mempunyai kelebihan dan kekurangan. Pemilihan format data yang digunakan sangat tergantung pada tujuan penggunaan, data yang tersedia, volume data yang dihasilkan, ketelitian yang diinginkan, serta kemudahan dalam analisa. Data vektor relatif lebih ekonomis dalam hal ukuran file dan presisi dalam lokasi, tetapi sangat sulit untuk digunakan  alam komputasi matematik. Sebaliknya, data raster biasanya membutuhkan ruang penyimpanan file yang lebih besar dan presisi lokasinya lebih rendah, tetapi lebih mudah digunakan secara matematis.
B.     KARAKTERISTIK DARI DATA RASTER DAN DATA VEKTOR
Data raster biasanya digunakan untuk menyimpan informasi mengenai feature geografis yang kontinyu pada suatu permukaan, seperti ketinggian, nilai reflektan, kedalaman air tanah, dan lain-lain. Data citra adalah satu bentuk data raster dimana pada tiap sel atau pixel menyimpan nilai yang direkam oleh peralatan optic atau elektronik. Grid pada pembahasan ini adalah data raster.
Data raster mempunyai resolusi beragam dan ukuran sel dalam suatu grid adalah tetap, sehingga jika kita lakukan zoom pada data raster maka akan terlihat bentuk dari jajaran sel tersebut.
Model data raster setiap lokasi direpresentasikan sebagai suatu posisi sel. Sel ini diorganisasikan dalam bentuk kolom dan baris sel-sel dan biasa disebut sebagai grid. Dengan kata lain, model data raster menampilkan, menempatkan, dan menyimpan data spasial dengan menggunakan struktur matriks atau piksel-piksel yang membentuk grid. Setiap piksel atau sel ini memiliki atribut tersendiri, termasuk koordinatnya yang unik.

Kelebihan dan Kelemahan Data Raster
Kelebihan Data raster
Kelemahan Data Raster
     1.      Memiliki struktur data yang sederhana
    2.      Mudah dimanipulasi dengan menggunakan fungsi-fungsi matematis sederhana
     3.      Teknologi yang digunakan cukup murah dan tidak begitu kompleks
   4.      Compatible dengan citra satelit dan foto udara( penginderaan jauh) dan semua gambar hasil scanning data spasial
   5.      Overlay dan kombinasi data spasial raster dengan kata indera mudah dilakukan
    1.      Secara umum memerlukan ruang atau tempat penyimpanan yang besar
     2.      Penggunaan sel atau ukuran grid yang lebih besar untuk mengehemat ruang penyimpanan akan menyebabkan kehilangan informasi dan ketelitian
    3.      Sebuah citra raster hanya mengandung satu tematik saja
   4.      Tampilan atau representasi dan akurasi posisinya sangat bergantung pada ukuran pixelnya
  5.      Sering mengalami kesalahan dalam menggambarkan bentuk dan garis-garis batas untuk suatu objek



Kelebihan dan Kelemahan Data Vektor
Kelebihan data Vektor
Kelemahan data Vektor
    1.   Memerlukan ruang atau tempat penyimpanan yang kecil di komputer
   2.      Hubungan topologi atau network dapat dilakukan dengan mudah
     3.      Memiliki resolusi spasial yang tinggi
     4.      Memiliki batas-batas yang teliti
    5.      Transformasi koordinat dan proyeksi tidak sulit dilakukan
    1.      Memiliki struktur data yang kompleks
    2.      Datanya tidak mudah dimanipulasi
   3.      Tidak compatible dengan data citra foto udara dan citra satelit
     4.      Teknologi yang digunakan mahal
   5.      Overlay beberapa layers vektor secara simultan memerlukan waktu yang relatif lama
C.    OVERLAY DALAM SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (SIG)
            Istilah Sistem Informasi Geografis (SIG) merupakan gabungan tiga unsur pokok, yaitu sistem, informasi, dan geografis. Dapat diketahui bahwa SIG merupakan suatu sistem yang menekankan pada unsur informasi geografis. Informasi geografis tersebut mengandung pengertian informasi tentang tempat tempat yang berada di permukaan bumi, pengetahuan tentang letak suatu objek di permukaan bumi, dan informasi tentang keterangan-keterangan (atribut) yang terdapat di permukaan bumi yang posisinya telah diketahui.
Overlay adalah Tumpang susun beberapa peta (overlay) merupakan tugas terpenting SIG untuk menghasilkan informasi yang sesuai dengan tujuan. Misalnya, untuk memilih jalur jalan dapat dilakukan tumpang susun peta yang terdiri atas peta jenis tanah, peta topografi, peta laju infiltrasi, dan peta tata guna lahan. Tumpang susun beberapa peta tersebut merupakan SIG secara manual. SIG secara manual mempunyai banyak keterbatasan, antara lain sebagai berikut.
1. Memerlukan banyak tenaga dan prosesnya sangat lambat. Hal itu disebabkan dalam proses tumpang susun peta harus dilakukan penyamaan proyeksi dan skala peta. Di samping itu, tumpang susun peta hanya dapat dilakukan atas tiga atau empat lapis, masih ditambah satu peta dasar untuk mencapai akurasi spasial dalam tumpang susun itu.
2. Sulit untuk melakukan penghitungan statistik karena pengukuran luas harus dilakukan secara manual.
3. Tidak sesuai untuk menciptakan kombinasi baru yang rumit dari lapis sebelumnya karena SIG secara manual tidak dilengkapi dengan proses numerik untuk kombinasi lapis.
4. Diperlukan ruang lebih banyak untuk tempat penyimpanan data.


BAB III
PENUTUP

A.    SIMPULAN
1.   Sistem informasi geografis (SIG) adalah suatu kumpulan yang terorganisir dari perangkat keras computer, perangkat lunak, data geografis, dan personil yang didesain untuk memperoleh, menyimpan, meng-update atau memperbaiki, memanipulasi, menganalisis dan menampilkan semua bentuk informasi yang bereferensi geografis (ESRI,1990).
2.  Data masukan dalam SIG berupa data geografis  atau geospasial  ini terbagi kedalam dua katagori, yakni data spasial dan data atribut. Data spasial mempresentasikan posisi atau letak geografis suatu objek di permukaan bumi, sedangkan data atribut adalah data yang mendeskripsikan atau penjelasan dari suatu objek. Data atribut dapat berupa informasi numerik, foto, narasi, dan lain sebagainya. Data spasial merupakan data yang dihasilkan diatarnya oleh sistem pengindraan jauh, terbagi kedalam dua format data; data berformat Vektor dan data berformat Raster.
3.     Tumpang susun beberapa peta (overlay) merupakan tugas terpenting SIG untuk menghasilkan informasi yang sesuai dengan tujuan. Misalnya, untuk memilih jalur jalan dapat dilakukan tumpang susun peta yang terdiri atas peta jenis tanah, peta topografi, peta laju infiltrasi, dan peta tata guna lahan.


B.     SARAN
1. Hal ini sudah tentu harus dipelajari oleh setiap mahasiswa, khususnya mahasiswa Geografi agar masiswa dapat mengetahui dan memahami tentang data base dan komponen-komponennya beserta karakteristik-karakteristik tentang data raster dan data vector
2.   Mahasiswa diharapkan agar dapat lebih memahami lagi tentang overlay dalam sistem informasi geografis.


DAFTAR PUSTAKA

Prahasta, Edi. 2005. Sistem Informasi Geografi (Konseo-Konsep Dasar). Bandung : INFORMATIKA

Asa

Tuhan,,,,
selamatkan aku,,,
tuntunlah aku,,,
bimbinglah aku,,,
kuatkanlah aku,,,
tangguhkanlah aku,,,